Ada dua jenis pengukuran tekanan darah
(blood pressure), yaitu sistolik dan diastolik.
Yang dimaksud dengan
tekanan darah disini adalah tenaga yang dikeluarkan oleh darah untuk
dapat mengalir melalui pembuluh darah. Ukuran tekanan darah dinyatakan
dalam bentuk mm Hg. Hg merupakan singkatan dari hydragyrum, yaitu
merupakan air raksa yang ada didalam tabung tensi meter. Jadi jika
tekanan darah seseorang adalah sebesar 140 mm Hg, maka maksudnya adalah
tenaga yang dikeluarkan oleh darah untuk mendorong air raksa didalam
tabung tensimeter setinggi 140 mm.
Cara menggunakan tensi meter adalah sebagai berikut. Orang yang akan diukur tekanan darahnya berbaring, selanjutnya manset tensimeter diikatkan pada lengan atas, sekitar 2 jari diatas lipatan siku. Kemudian stetoskop diletakkan pada arteri brakhialis yang berada pada lipatan siku.
Sambil mendengarkan denyut nadi, tekanan
didalam tensimeter dinaikkan dengan cara memompa sampai denyut nadi
tidak terdengar lagi, kemudian tekanan didalam tensimeter pelan-pelan
diturunkan. Pada saat denyut nadi mulai terdengar lagi, baca tekanan
yang terdapat pada batas atau permukaan air raksa yang terdapat pada
tensi meter. Maka tekanan inilah yang disebut tekanan sistolik.
Pada proses pengukuran, tekanan didalam
tensimeter tetap diturunkan. Suara denyut nadi akan terdengar lebih
jelas sampai suatu saat suara denyutan terdengar melemah dan akhirnya
menghilang. Saat denyut terdengar melemah, kembali kita lihat tekanan
dalam tensimeter, dan tekanan inilah yang kemudian disebut diastolik.
0 komentar:
Posting Komentar