INTISARI
Latar Belakang : Kehamilan dan persalinan merupakan proses alami yang
dialami oleh wanita. Selama masa kehamilan perlu perlu dilakukan
pengawasan untuk keselamatan serta kesejahteraan ibu dan janin. Angka
kematian ibu di negara berkembang 307 per 100.000 kelahiran, dapat
dicegah dengan penyelenggaraan pelayanan kesehatan, salah satu
diantaranya adalah pelayanan obstetrik berkualitas tinggi. Untuk
menghasilkan generasi yang berkualitas harus dimulai sejak dalam masa
kehamilan karena kehamilan merupakan suatu krisis dan dapat menjadikan
suatu ketidakseimbangan terlebih lagi apabila kehamilan merupakan suatu
hal yang baru dialami wanita pertama kali.
Tujuan : Dapat mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu primigravida.
Metodologi penelitian : Jenis penelitian adalah diskrptif analitik yang
diadakan di Rumah Bersalin Amanda, Patukan, Gamping. Penentuan subyek
penelitian dengan purposive sampling dan alat pengumpul data berupa
kuesioner. Uji kelayakan ukur meliputi uji validitas (pearson produk
moment) dan uji reliabilitas (cronbach alpha). Analisa data penelitian
menggunakan analisis regresi berganda meliputi uji koefisien
determinasi, uji F dan uji t.
Hasil : Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diperoleh nilai R2
sebesar 0,293. hal ini berarti 29,3% variasi dari variabel dependen
dijelaskan oleh variabel independen, Sedangkan sisanya 70,7% variasi
dari variabel dependen tidak dapat dijelaskan oleh variasi variabel
independen dengan model. Dengan kata lain 70,7% dipengaruhi oleh
variabel lain diluar model. Untuk mengetahui pengaruh variabel
independen secara bersama – sama terhadap variabel dependen digunakan
uji F. Dari hasil analisis uji F diketahui bahwa nilai F hitung
sebesar 2,27, nilainya lebih kecil dari F tabel sebesar 2,34, pada
tingkat kesalahan 5%, artinya variabel independen secara bersama – sama
tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Dari hasil analisis
uji t, secara individual variabel independen yang berpengaruh nyata
terhadap kecemasan adalah sikap keluarga pada taraf signifikasi 5%,
karena nilai t hitung > dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
koefisien variabel – variabel tersebut menjadi tidak bermakna, artinya
kenaikan atau penurunan nilai variabel tersebut tidak berpengaruh
terhadap kecemasan. Sikap keluarga merupakan variabel dependen yang
berpengaruh nyata terhadap kecemasan pada tingkat signifikasi 5%.
Kesimpulan : Faktor sikap keluarga berpengaruh negatif terhadap
kecemasan pada ibu primigravida di Rumah Bersalin Amanda, Patukan,
Ambarketawang, Gamping. Artinya bahwa apabila sikap keluarga bertambah
satu satuan yaitu baik menjadi bertambah baik maka kecemasan yang
dialami pada ibu primigravida akan berkurang sebesar 0,794%.
Kata kunci : Kecemasan – ibu primigravida
PENDAHULUAN
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alami yang dialami oleh
wanita. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba,
1998).
Selama masa kehamilan dilakukan pengawasan untuk keselamatan serta
kesejahteraan bagi ibu dan janin. Pengawasan antenatal dan postanatal
sangat penting dalam upaya menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Ibu
maupun Perinatal. Menurut Survai Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995
adalah 373 per 100.000 kelahiran hidup merupakan Angka Kematian Ibu
(AKI), sedangkan Angka Kematian Perinatal (AKP) sebesar 280.000 per
10.000 kelahiran hidup.
Jumlah kematian ibu melahirkan di Indonesia mencapai angka 307 per
100.000 kelahiran dari rata – rata kelahiran sekitar 3 – 4 juta setiap
tahun. Angka yang dihimpun dari Survay Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2003 menunjukkan sekitar 15.000 ibu meninggal karena
melahirkan setiap tahunnya atau 1.279 setiap bulannya atau 172 setiap
pekan atau 43 orang setiap hari atau hampir 2 orang ibu meninggal setiap
jam.
Berdasarkan tingginya Angka Kematian Ibu dan Perinatal di Negara
berkembang, maka WHO dan UNICEF di Alma Ata, Uni Soviet 1978 telah
menyelenggarakan pertemuan dengan menghasilkan gagasan untuk menerapkan "
Primary Health Care " yaitu upaya kesehatan utama dengan teknologi
berdaya guna dan tepat guna, sesuai dengan kemampuan masyarakat sehingga
dicapai health for all by year the 2000. Tingginya AKI dan AKP tersebut
sebenarnya masih dapat dihindari karena sebagian besar terjadi saat
pertolongan pertama, yaitu pada kemampuan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan melalui upaya perbaikan gisi, keluarga berencana (penjarangan
kelahiran), pencegahan abortus provokatus, pelayanan obstetrik
berkualitas tinggi (kehamilan, persalinan dan pasca persalinan),
penyediaan darah yang cepat dan aman, peningkatan pendidikan wanita
serta perbaikan status wanita dalam lingkungan sosial budaya.
Dalam hal ini wanita sebagai calon seorang ibu akan melahirkan keturunan
dari suatu generasi, sehingga untuk menghasilkan generasi yang
berkualitas tentunya harus dimulai sejak dalam masa kehamilan. Terlebih
bila kehamilan tersebut merupakan peristiwa yang pertama kali, yang
merupakan pengalaman baru dan dapat menjadi stresor (faktor yang
menimbulkan stres) bagi suami istri, dimana beberapa stresor dapat
diduga dan ada yang tidak terduga (tidak terantisipasi) misalnya
komplikasi kehamilan, sedangkan reaksi terhadap stres bervariasi antara
orang yang satu dengan yang lain dan dari waktu ke waktu pada orang yang
sama. Beberapa tingkat perubahan selama kehamilan tidak dapat
dihindari, dan karena perubahan sering kali dalam jangka waktu yang
singkat, maka beberapa ahli sosial dan ahli klinis menyatakan bahwa
kehamilan adalah salah satu tipe krisis dan keadaan tersebut dapat
menjadikan ketidakseimbangan.
Kehamilan dan melahirkan bayi merupakan perjuangan yang cukup berat bagi
setiap wanita, yang tidak luput dari rasa ketakutan dan kesakitan.
Perasaan - ¬perasaan demikian ini akan menjadi sangat intensif kuat
apabila ibu tersebut memiliki perasaan yang menakutkan (angstive
voorgevoelens) mengenai kehamilannya, walaupun ia sebenarnya dalam
kondisi sehat. Membesamya janin dalam kandungan mengakibatkan jalan ibu
yang bersangkutan mudah capek, tidak nyaman badan, tidak bisa tidur
enak, sering mendapatkan kesulitan dalam bernafas dan macam-macam beban
jasmaniah lainnya di waktu kehamilannya. Kondisi tersebut mengakibatkan
timbul rasa tegang, kecemasan, ketakutan, konflik batin dan material
psikis lainnya.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang
faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi kecemasan selama masa
kehamilan pada ibu primigravida. Dengan mengetahui faktor-faktor
tersebut diharapkan dapat membantu ibu agar dapat beradaptasi dan ibu
menerima kehamilan tersebut dengan baik serta dapat mengantisipasi
terhadap hal - hal atau kejadian yang tidak diharapkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang
mempengaruhi kecemasan pada ibu primigravida di Rumah Bersalin Amanda,
Patukan, Gamping.
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif
analitik, yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan kejadian. Tujuan
penelitian diskriptif adalah untuk memberikan diskripsi mengenai subjek
penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok
subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di RB Amanda,
Patukan, Gamping. Subyek penelitian adalah semua ibu primigravida yang
memenuhi kriteria inkulusi, yaitu ibu primi gravida, bersedia mengisi
inform consent selama penelitian, ibu primi gravida yang melakukan ANC
di Rumah Bersalin Amanda, Patukan, Ambarketawang, Gamping. Sampel yang
diperlukan dalam penelitian ini adalah 40 orang.
Variabel bebas penelitian ini adalah kecemasan, sedang variabel
pengaruhnya adalah faktor – faktor yang mempengaruhi kecemasan seperti :
umur, pendidikan, status ekonomi, pengetahuan, kepercayaan atau adat
istiadat, sikap keluarga. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa
cara meliputi data primer yaitu data yang diambil langsung oleh peneliti
kepada responden, yang diisi oleh responden meliputi umur, pendidikan,
status ekonomi, pengetahuan, kepercayaan atau adat istiadat, dan sikap
keluarga. Sedangkan data sekunder, data tentang ibu primigravida.
Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data ini adalah kuesioner yang
sudah diuji diberikan kepada responden, meliputi : kuesioner data
umum/identitas responden, meliputi : nama, umur, tingkat pendidikan,
penghasilan per bulan. kuesioner untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kecemasan pada kehamilan, dengan klasifikasi sebagai
berikut : faktor pengetahuan dengan item soal no 1-8, faktor
kepercayaan/adat istiadat dengan item soal no 9 – 13, dan faktor sikap
keluarga dengan item no 14 – 20. Diukur dengan kuesioner dalam bentuk
pertanyaan dimana jawaban rendah berada disebelah kiri dan jawaban
tinggi berada disebelah kanan. Nilai berkisar antara 1 – 3. Responden
dapat memberikan jawaban mulai dari rendah sampai tinggi tergantung
persepsi responden. Bila responden memberi jawaban 1 berarti persepsi
responden terhadap kecemasan adalah rendah, dan bila responden memberi
jawaban 2 berarti persepsi responden terhadap kecemasan adalah sedang,
dan apabila responden memberi jawaban 3 berarti persepsi responden
terhadap kecemasan adalah tinggi. Kuesioner untuk mengetahui tingkat
kecemasan dengan item no 21-31 dengan kriteria : < 6 (<50%) tidak
cemas
dan 6- 11 (>50 - 100%) cemas. Proposal penelitian ini telah disetujui
dan didanai melalui DIPA Kopertis WilayahV Nomor :
0169.0/023-04/XIV/2008 Tahun Anggaran 2008.
Tehnik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik
korelasi pearson product moment yaitu dengan mengkorelasi pertanyaan
dengan skor pertanyaan secara keseluruhan. Validitas instrumen digunakan
untuk mengukur faktor – faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu
primigravida. Dalam pengambilan keputusan disarankan dengan melihat
koefisien korelasinya, apabila koefisien korelasinya signifikan secara
statistik dan berkorelasi positif maka berarti suatu test memiliki
instrumen valid (santosa dan Ashari, 2008). Adapun rumus korelasi produk
moment adalah sebagai berikut :
rxy = xy
(x2) (y2)
Alat yang dipakai dalam pengujian reliabilitas cronbach reliabilitas
analisis (Santosa, 2000). Semakin tinggi koefisien reliabilitas berarti
semakin baik hasil ukurannya. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika
nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60 (Santosa dan Ashari, 2005).
Instrumen yang diuji reliabilitasnya adalah instrumen untuk mengukur
faktor – faktor yang mempengaruhi kecemasan pada ibu primigravida. Untuk
menguji hipotesis digunakan analisis fungsi linear dalam logaritma
sehingga koefisien regresi dari persamaan secara langsung merupakan
koefisiensi elastisitas dari masing – masing variabel penelitian. Dalam
penelitian persamaan dirubah menjadi bentuk linear berganda dengan cara
melogaritmakan persamaan tersebut, meliputi :
1. Uji koefisien Determinasi (R2) dengan rumus :
R2 = b1 yx1 + b2 yx2 + ......bk yxk
y2
2. Uji F
F hitung = R2 / (k – 1)
(1- R2) / (n – K)
3. Uji t
t hitung = bi
Sbi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian dapat dianalisis secara diskriptif yang bertujuan
untuk mengetahui karakteristik responden yang mempengaruhi kecemasan ibu
primigravida di RB Amanda, Gamping, Sleman.
1. Karakteristik Responden
Tabel 1. Distribusi Frekuensi variabel umur.
Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)
Umur
> 35 Tahun
-
-
20 – 35 Tahun 38 95
< 20 Tahun 2 5,0
Jumlah karakteristik 40 100,0
Sumber : data primer, 2008
Keterangan dari tabel 1, untuk umur dapat diketahui bahwa sebagian
besar responden berumur 20–35 tahun yaitu ada 38 (95%) sedangkan
sebagian kecil responden berumur <20 tahun yaitu 2 (5,0%).
Tabel 2. Distribusi frekuensi variabel pendidikan
Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)
Pendidikan
SD - -
SMP 4 10,0
SMA 24 60,0
PT 12 30,0
Jumlah karakteristik 40 100,0
Sumber : data primer, 2008
Keterangan dari tabel 2, untuk pendidikan dapat diketahui bahwa 4 (10%)
responden mempunyai pendidikan terakhir SMP, 24 (60%) mempunyai
pendidikan terakhir SMA dan 12 (30%) responden mempunyai tingkat
pendidikan terakhir Perguruan Tinggi.
Tabel 3. Distribusi Frekuensi variabel status ekonomi
Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)
Status Ekonomi
Rendah 21 52,5
Sedang 14 35,0
Tinggi 5 12,5
Jumlah karakteristik 40 100,0
Sumber : Data primer, 2008
Keterangan dari tabel 3, untuk status ekonomi dapat diketahui bahwa 21
(52,5%) responden dengan status ekonomi rendah yaitu pendapatan
perbulannya kurang dari Rp 500.000, 14 (35%) responden dengan status
ekonomi sedang yaitu pendapatan perbulannya antara Rp 500.000 –
Rp 1.000.000 dan 5 (12,5%) responden dengan status ekonomi tinggi
yaitu pendapatan per bulannya > Rp 1.000.000,-.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi variabel pengetahuan
Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)
Pengetahuan
Rendah 4 10,0
Sedang 16 40,0
Tinggi 20 50,0
Jumlah karakteristik 40 100,0
Sumber : Data primer, 2008
Keterangan dari tabel 4, untuk pengetahuan dapat diketahui bahwa 4 (10%)
responden mempunyai pengetahuan yang rendah, 16 (40%) responden
mempunyai tingkat pengetahuan sedang dan 20 (50%) responden mempunyai
tingkat pengetahuan yang tinggi.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi variabel kepercayaan
Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)
Kepercayaan
Rendah 32 80,0
Sedang 5 12,5
Tinggi 3 7,5
Jumlah karakteristik 40 100,0
Sumber : Data primer, 2008.
Keterangan dari tabel 5, untuk kepercayaan atau keyakinan yang dianut di
masyarakat dapat diketahui bahwa 32 (80%) responden mempunyai
kepercayaan tinggi, 5 (12,5) responden mempunyai kepercayaan sedang dan
3 (7,5%) responden mempunyai kepercayaan rendah.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi variabel sikap keluarga
Karakteristik Frekuensi Prosentase (%)
Sikap Keluarga
Kurang - -
Sedang 2 5,0
Baik 38 95,0
40 100,0
Sumber : data primer, 2008
Juml
Keterangan dari tabel 6, Untuk sikap keluarga dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden mempunyai sikap keluarga yang baik, yaitu ada
38 (95%), sedangkan sebagian kecil responden mempunyai sikap keluarga
yang rendah yaitu ada 2 (5,0%).
2. Validitas dan Reliabilitas instrumen
Pengukuran validitas dan reliabilitas instrumen berdasarkan dari data
yang diperoleh pada saat melakukan uji coba kuesioner. Secara lengkap
hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
a. Validitas
Hasil validitas faktor – faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu primigravida adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Hasil validitas faktor – faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu primigravida.
Pernyataan Korelasi pearson P Kesimpulan
1 0,443 0,04 Valid
2 0,473 0,02 Valid
3 0,343 0,03 Valid
4 0,296 0,62 Tidak valid
5 0,246 1,26 Tidak valid
6 0,232 1,49 Tidak valid
7 0,192 2,34 Tidak valid
8 0,106 5,17 Tidak valid
9 0,313 0,49 Valid
10 0,420 0,07 Valid
11 0,296 0,64 Tidak valid
12 0,343 0,30 Valid
13 0,573 0,00 Valid
14 0,158 0,32 Tidak valid
15 0,709 0,00 Valid
16 0,508 0,00 Valid
17 0,473 0,00 Valid
18 0,287 0,07 Tidak valid
19 0,531 0,00 Valid
20 -,133 0,41 Tidak valid
Sumber : olah data, 2008
Berdasarkan hasil analisis validitas pada tabel 7, diperoleh hasil bahwa
pada butir pertanyaan nomor 24, 25, 26, 27, 28, 31, 34, 38, 40
diperoleh nilai korelasi yang tidak signifikan (P < 0,05) berarti
bahwa butir pernyataan nomor 24, 25, 26, 27, 28, 31, 34, 38, 40 tidak
valid dan dinyatakan gugur, sehingga dikeluarkan dari butir pernyataan.
Untuk penelitian selanjutnya jumlah butir pernyataan yang digunakan
yaitu sebanyak 11 butir pernyataan.
b. Reliabilitas
Hasil reliabilitas variabel yang mempengaruhi kecemasan pada ibu
primigravida adalah sebagai berikut :
Tabel 8. Hasil reliabilitas variabel yang mempengaruhi kecemasan
Variabel Keterangan kesimpulan
Sikap keluarga 0,77 > 0,60 Reliabel
Sumber : Data primer, 2008
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa alpha cronbach diperoleh sebesar
0,77 atau lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa reliabilitas dapat
diterima.
B. PEMBAHASAN
1. Karakteristik responden
Hasil penelitian dalam karakteristik responden didapatkan
bahwa yang paling tinggi menempati urutan pertama adalah sikap keluarga
dan umur, yaitu sebanyak 2 (95,0%). Pada sikap keluarga hal ini
menggambarkan sikap yang menyenangkan dari keluarga akan menimbulkan
keseimbangan tubuh yang baik dan akan menunjang perkembangan yang normal
sepanjang periode prenatal, sedangkan pada umur didapatkan hasil paling
banyak responden berumur 20 – 35 tahun, hal ini berarti sebagian besar
responden berada pada usia reproduktif sehingga responden sudah mampu.
Kepercayaan menempati urutan kedua yaitu sebanyak 32 (80%) responden.
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa seseorang menerima kepercayaan
berdasarkan keyakinan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu.
Pendidikan menempati urutan ketiga yaitu sebanyak 24 (60%) responden hal
ini berarti rata – rata responden mempunyai pendidikan terakhir SMA .
Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan yang sedang mampu
mengatasi, menggunakan koping yang efektif dan konstrukstif daripada
seseorang yang dengan pendidikan rendah.
Status ekonomi menempati urutan keempat yaitu sebanyak 21
(52,5%) responden hal ini berarti responden paling banyak berada pada
status ekonomi rendah. Status ekonomi dipengaruhi oleh latar belakang
pekerjaan.
Pengetahuan menempati urutan kelima yaitu sebanyak 16 (40%) responden
hal ini berarti rata – rata responden mempunyai tingkat pengetahuan
sedang. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa perilaku yang didasari
oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak
didasari oleh pengetahuan.
2. Analisis regresi faktor – faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan.
Dari analisis regresi faktor yang mempengaruhi kecemasan dengan variabel
dependen terhadap variabel independen : umur, pendidikan, status
ekonomi, pengetahuan, kepercayaan atau adat istiadat dan sikap keluarga
dapat disajikan sebagai berikut :
Tabel 9. Hasil analisis regresi faktor – faktor yang mempengaruhi
kecemasan
Variabel Koefisien regresi t hitung Keterangan
Umur 0,840 1,871 NS
Pendidikan -,014 -,104 NS
Status ekonomi 0,028 0,395 NS
Pengetahuan 0,105 0,888 NS
Kepercayaan 0,027 0,322 NS
Sikap keluarga -,794 -2,363 S
R2 = 0,293 F hitung = 2,27 F tabel = 2,34
Sumber : data primer, 2008
Untuk mengetahui ketepatan model regresi faktor yang mempengaruhi
kecemasan digunakan nilai koefisien determinasi (R2). Berdasarkan hasil
analisis regresi berganda pada tabel diatas diperoleh nilai R2 sebesar
0,293. hal ini berarti 29,3% variasi dari variabel dependen (kecemasan)
dijelaskan oleh variabel independen, seperti : umur, pendidikan, sosial
ekonomi, pengetahuan, kepercayaan, dan sikap keluarga. Sedangkan sisanya
70,7% variasi dari variabel dependen tidak dapat dijelaskan oleh
variasi variabel independen dengan model. Dengan kata lain 70,7%
dipengaruhi oleh variabel lain diluar model.
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama – sama
terhadap variabel dependen digunakan uji F. Dari hasil analisis
diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 2,27, nilainya lebih kecil
dari F tabel sebesar 2,34, pada tingkat kesalahan 5%, artinya variabel
independen secara bersama – sama tidak berpengaruh nyata terhadap
variabel dependen (umur, pendidikan, sosial ekonomi, pengetahuan,
kepercayaan atau adat istiadat dan sikap keluarga).
Pengaruh masing –masing variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen dapat diketahui dengan menggunakan uji t. Secara
individual variabel independen yang berpengaruh nyata terhadap kecemasan
adalah sikap keluarga pada taraf signifikasi 5%, karena nilai t
hitung > dari t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa nilai koefisien
variabel – variabel tersebut menjadi tidak bermakna, artinya kenaikan
atau penurunan nilai variabel tersebut tidak berpengaruh terhadap
kecemasan.
Sikap keluarga merupakan variabel dependen yang berpengaruh nyata
terhadap kecemasan pada tingkat signifikasi 5%. Hubungan antara sikap
keluarga dan kecemasan adalah negatif yang artinya kenaikan sikap
keluarga akan diikuti oleh penurunan kecemasan. Apabila peningkatan
skala sikap sebesar 1% maka kecemasan akan turun sebesar 0,794%.
PENUTUP
Faktor sikap keluarga berpengaruh negatif terhadap kecemasan pada ibu
primigravida di RB Amanda, Patukan, Ambarketawang, Gamping. Artinya
bahwa apabila sikap keluarga bertambah satu satuan yaitu baik menjadi
bertambah baik maka kecemasan yang dialami pada ibu primigravida akan
berkurang sebesar 0,794%. Vaktor lain meliputi umur, pendidikan, status
ekonomi, pengetahuan, kepercayaan atau adat istiadat tidak berpengaruh
nyata terhadap tingkat kecemasan pada ibu primigravida maka koefisien
regresi menjadi tidak bermakna.
0 komentar:
Posting Komentar