Mentruasi terjadi dalam empat fase, yaitu stadium mentruasi, stadium
regenerasi, stadium proliferasi, dan stadium pramenstruasi (sekresi).
A. Stadium menstruasi/desquamasi
1. Berlangsung sekitar 3-5 hari
2. Lapisan stratum kompakta dan spongiosa dilepaskan
3. Tertinggal lapisan stratum basalis 0,5 mm
4. Jumlah perdarahan sekitar 50 cc, tanpa terjadi bekuan darah karena mengandung banyak fermen.
5. Bila terdapat gumpalan darah, menunjukkan perdarahan menstruasi banyak.
B. Stadium regenerasi/post menstrum
Stadium
ini dimulai pada hari ke-4 menstruasi, dimana luka bekas desquamasi
endometrium tertutup kembali oleh epitel selaput lendir
endometrium,tebalnya 0,5 mm. sel basalis mulai berkembang, mengalami
mitosis dan kelenjar endometrium mulai tumbuh kembali.
C. Stadium proliferasi/inter menstrum
Stadium
ini lapisan endometrium pertumbuhan kelenjarnya lebih cepat dari
jaringan ikatnya sehingga berkelok-kelok. Lapisan atasnya tempat saluran
kelenjar tampaknya lebih kompak disebut stratum kompakta. Sedang
lapisan yang mengandung kelenjar yang berkelok menjadi lebih longgar
disebut stratum spongiosa. Stadium ini berlangsung sejak hari ke-5
sampai 14, dan tebal endometrium 3,5 cm.
D. Stadium pramenstruasi/sekresi
Stadium
ini endometrium dipengaruhi oleh hormon estrogen dan sejak saat ovulasi
korpus luteum mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang
mempengaruhi endometrium ke dalam fase sekresi. Tebal endometrium tetap,
hanya kelenjarnya berkelok-kelok dan mengeluarkan sekret. Disamping itu
sel endometrium mengandung banyak glikogen,kapur, protein, air dan
mineral sehingga siap untuk menerima implantasi dan memberikan nutrisi
pada zygot. Berlangsung sejak hari ke-14 sampai 28.
Setiap
menstruasi mengeluarkan 30-120 cc. pengeluaran dalam jumlah banyak
terjadi pada hari-hari pertama, kemudian berkurang hingga hari terakhir.
Perdarahan menstruasi angat banyak merupakan hal yang tidak normal. Ini
terjadi karena ketidakseimbangan hormon, dimana produksi estrogen tidak
seimbang dangan kadar progesterone. Cairan menstruasi terdiri dari
darah dan berbagai bagian jaringan dari selaput lendir rahim yang telah
dilepaskan. Darah menstruasi juga tidak selalu cair, kadang-kadang
berbentuk gumpalan kecil dan darah. Darah menstruasi tidak berbau dan
bebas hama. Cairan menstruasi jika terkena udara dapat menimbulkan bau
yang tidak enak (Wahyudi, 2000).
0 komentar:
Posting Komentar