Pendidikan kesehatan adalah suatu proses untuk menuju pada perubahan
perilaku masyarakat, baik masyarakat konsumen maupun penyedia
(Provider).Untuk itu perlu dibahas teori-teori perubahan
perilaku.Perubahan perilaku yang dikehendaki oleh pendidikan kesehatan
adalah yang didasari oleh kesadaran, Oleh karena itu diperlukan suatu
proses yang disebut proses belajar.Selain itu juga dikatakan bahwa
perilaku manusia khususnya perilaku kesehatan sangat dipengaruhi oleh
faktor soaila, budaya, ekonomi dan sebagainya.
A. Pengertian Perubahan
adalah
merupakan suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan
dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis, artinya
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Hal yang penting
dalam perilaku kesehatan adalah masalah pembentukan dan perubahan
perilaku.Karena perubahan perilaku merupakan tujuan dari pendidikan atau
penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program-program kesehatan
lainnya.
Proses Perubahan perilaku menurut Lewin ( 1951 )
mengemukakan teori perubahan “ Unfreezing to refreezing” yang
berlangsung dalam lima tahap berikut :
a. Fase Pencairan ( the unfreezing phase)
Individu
mulai mempertimbangkan penerimaan terhadap perubahan.Dalam keadaan ini
ia siap menerima perubahan sikap dasar.Motivasi dan tingkah laku.Di
dalam masyarakat pada fase ini, berada pada keadaan untuk mengubah
kekuatan yang mempengaruhi prose perumusan kebijaksanaan, partisipasi
masyarakat, dll
b. Fase Diagnosa masalah (problem diagnosis phase) :
Individu
mulai mengidentifikasi kekuatan-kekuatan, baik yang mendukung perlunya
perubahan maupun menetang perubahan itu serta menganalisa kekuatan itu.
c. Fase penentuan tujuan (Goal Setting Phase) :
Apabila masalahnya telah dipahami, maka individu menentukan tujuannya sesuai dengan perubahan yang diterimanya.
d. Fase Tingkah Laku baru (new behavior phase) :
Pada fase ini individu mulai mencobanya dan membandingkan dengan praktik – praktik yang telah dilakukan dan diharapkan.
e. Fase pembekuan ulang (the refreezing phase) :
Apabila
dianggap berguna, perubahan kemudian diasimilasikan menjadi pola
tingkah laku yang permanen, misalnya : arti kesehatan bagi kehidupan
manusia dan cara-cara pemeliharaan kesehatan.
B. MACAM – MACAM TEORI PERUBAHAN
1. Teori Stimulus Organisme ( S – O – R )
Didasarkan
pada asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung
kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan
organisme.Artinya, kualitas dari sumber komunikasi, misalnya
kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara, sangat menentukan
keberhasilan perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat.
Hosland, et al ( 1953) mengatakan bahwa perubahan perilaku pada hakikatnya adalah sama dengan proses belajar.
Teori
ini mengatakan bahwa perilaku berubah hanya apabila stimulus ( rangsang
) yang diberikan benar – benar melebihi dari rangsang semula.Rangsang
yang dapat melabihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan
harus dapat meyakinkan organisme.Dalam meyakinkan organisme ini faktor
reinforcement memegang peranan penting.
2. Teori Festinger ( Dissonance Theory ) ( 1957 )
Teori ini sebenarnya sama dengan konsep imbalance (tidak seimbang).
Hal
ini berarti bahwa keadaan cognitive dissonance merupakan ketidak
seimbangan psikologis yang diliputi oleh ketegangan diri yang berusaha
untuk mencapai keseimbangan kembali.Apabila terjadi keseimbangan dalam
diri individu, maka berarti terjadi ketegangan diri lagi, dan keadaan
ini disebut consonance ( keseimbangan ).
Ketidakseimbangan terjadi
karena dalam diri individu terdapat dua elemen kognisi yang saling
bertentangan.Yang dimaksud elemen kognisi adalah pengetahuan, pendapat
dan keyakinan.Apabila individu menghadapi suatu stimulus atau objek, dan
stimulus tersebut menimbulkan pendapat atau keyakinan yang
berbeda/bertentangan di dalam diri individu itu sendiri maka terjadilah
dissonance.
Keberhasilan yang ditunjukkan dengan tercapainya
keseimbangan menunjukkan adanya perubahan sikap dan akhirnya akan
terjadi perubahan perilaku.
3. Teori Fungsi
Teori ini berdasarkan
anggapan bahwa perubahan perilaku individu tergantung kepada
kebutuhan.Hal ini berarti bahwa stimulus yang dapat mengakibatkan
perubahan perilaku seseorang adalah stimulus yang dapat dimengerti dalam
konteks kebutuhan orang tersebut.
Menurut Katz ( 1960 ) perilaku dilatarbelakagi oleh kebutuhan individu yang bersangkutan :
1) perilaku memeiliki fungsi instrumental
Artinya dapat berfungsi dan memberikan pelayanan terhadap kebutuhan.
2) Perilaku berfungsi sebagai pertahanan diri dalam menghadapi lingkungannya
3) Perilaku berfungsi sebagai penerima objek dan pemberi arti
4) Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dari diri seseorang dalam menjawab suatu situasi.
Teori
fungsi ini berkeyakinan bahwa perilaku mempunyai fungsi untuk
menghadapi dunia luar individu, dan senantiasa menyesuaikan diri dengan
lingkungannya menurut kebutuhannya. Oleh sebab itu di dalam kehidupan
manusia perilaku itu tampak terus – menerus dan berubah secara relatif.
4. Teori Kurt Lewin
Kurt
Lewin ( 1970 ) berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu keadaan
yang seimbang antara kekuatan – kekuatan pendorong dan kekuatan –
kekuatan penahan.Perilaku itu dapat berubah apabila terjadi
ketidakseimabangan antara kedua kekuatan tersebut di dalam diri
seseorang sehingga ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan perilaku
pada diri seseorang.
a. Kekuatan – kekuatan pendorong meningkat.
b. Kekuatan – kekuatan penahan menurun
c. Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun.
C. BENTUK – BENTUK PERUBAHAN PERILAKU.
1. Perubahan Alamiah ( Natural Change )
Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah.
2. Perbahan terencana ( Planned Change )
Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.
3. Kesediaan untuk berubah ( Readdiness to Change )
Apabila
terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam
masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat
untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut, dan sebagian orang lagi
sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut.
D. STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU.
Beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku tersebut oleh WHO dikelompokkan menjadi tiga
1. Menggunakan kekuatan/kekuasaan atau dorongan
Misal : dengan adanya peraturan – peraturan/ perundang – undangan yang harus dipatuhi oleh anggota masyarakat.
Dapat
berlangsung cepat akan tetapi belum tentu berlangsung lama karena
perubahan perilaku terjadi tidak atau belum didasari oleh kesadaran
sendiri.
2. Pemberian informasi
Dengan memberikan
informasi-informasi tentang cara-cara mencapai hidup sehat, cara
pemeliharaan kesehatan, cara menghindari penyakit, dan sebagainya akan
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut.
3. Diskusi partisipasi
Cara
ini adalah sebagai peningkatan cara yang kedua di atas yang dalam
memberikan informasi-informasi tentang kesehatan tidak bersifat searah
saja tetapi dua arah.
TEORI BERUBAH ( MENURUT ROGER DAN SHOAMAKER )
1. Tugas pendidikan kesehatan pada tahap kesadaran (Awarness)
Menyadarkan masyarakat dengan jalan memberikan penerangan yang bersifat informatif dan edukatif.
2. Tugas pendidikan kesehatan pada tahap minat ( interest)
Masyarakat
sudah mulai tertarik perhatiannya pada usaha pembaharuan.Kegiatan
ditingkatkan memberikan penerangan melalui poster, radio, TV pamflet
dll.
3. Tugas pendidikan kesehatan pada tahap evaluasi ( evaluation )
Pendekatam secara individu.
4. Tugas pendidikan kesehatan pada tahap percobaan (trial)
Sudah mulai mencoba tingkah laku baru. Tugas penkes lebih menyakinkan dan mengawasi agar tidak terjadi drop out.
5. Tugas pendidikan kesehatan pada tahap adopsi ( Adoption)
Masyarakat
telah bertingkah laku baru, sesuai yang diharapkan.Tugas penkes adalah
memelihara dan mengontrol secara terus menerus.
0 komentar:
Posting Komentar