1. Tujuan
a. Untuk mengetahui keadaan kesehatan umum ibu
b. Untuk mengetahui adanya kelainan
2. Persiapan alat
a. Tempat tidur
b. Senter
c. Thermometer
d. Stetoskop
e. Tensimeter
f. Jam
g. Hammer
h. Sarungtangan i. Tissue
j. Bengkok
k. Timbangan berat badn
l. Handuk
m. Tempat cuci tanganl
n. Larutan chlorin 0,5%
o. Pengukur tinggi
p. Kapas sublimat
3. Prosedur
a. Jelaskan pada ibu maksud dan tujuan dilakukan pemeriksaan
b. Susunlah alat secara ergonomis untuk memudahkan dalam bekerja
c. Cuci tangan
d. Atur posisi pasien senyaman mungkin (berbaring pada tempat tidur yang rata)
e.
Lakukan penilaian secara sistematis keadaan umum pasien, dengan
melakukan inspeksi terhadap keadaan umum, status nutrisi, warna kulit,
tekstur kulit dan pigmentasi.
f. Lakukan pemeriksaan pada kepala dan
wajah, dengan melakukan inspeksi dan palpasi pada kepala dan kulit
kepala untuk melihat kesimetrisan, warna rambut, adakah pembengkakan,
kelembapan, lesi, edema dan bau.
g. Lakukan inspeksi pada wajah apakah ada cloasma, pembengkakan palpebra
h.
Lakukan pemeriksaan pada mata : melihat pergerakan bola mata, posisi
dan kesejajaran mata, kelainan pada bola mata, sklera dan conjungtiva
(apakah tampak ikterus pada sklera dan apakah tampak anemi pada
konjungtiva), inspeksi adakah sekret pada sklera dan konjungtiva.
i.
Lakukan inspeksi pada hidung dari arah depan dengan memeriksa septum
hidung berada ditegah atau tidak, adakah benda asing, sekret hidung,
perdarahan, polip.
j. Lakukan pemeriksaan pada mulut dan kerongkongan, dengan melakukan inspeksi untuk melihat :
1) Rongga mulut : diperiksa adakah stomatitis, kemampuan menggigit, mengunyah dan menelan.
2) Bibir : warna, simetris, lesi, kelembapan, pengelupasan dan bengkak
3) Gusi : warna dan edema
4) Gigi geligi : karang gigi, caries, sisa gigi
5) Lidah : kotor, warna, kesimetrisan, kelembapan, luka, bercak dan pembengkakan
6) Kerongkongan : peradangan, tonsil, lendir/sekret.
k. Lakukan inspeksi pada telinga dengan melihat canalis bersih atau tidak, radang, cairan yang keluar, adakah benda asing.
l. Lakukan pemeriksaan pada leher :
1) Lakukan inspeksi untuk melihat kesimetrisan, pergerakan, adakah massa, kekakuan leher
2)
Lakukan pemeriksaan pada kelenjar tyroid yaitu dengan melakukan
inspeksi untuk melihat besarnya kelenjar tyroid dan juga bentuknya,
lakukan palpasi dengan cara satu tangan dari samping atau dua tangan
dari arah belakang. Lalu jari-jari meraba permukaan kelenjar dan pasien
diminta untuk menelan, bila yang teraba saat diminta ikut tertelan hal
itu menandakan benar adanya bahwa yang teraba adalah kelenjar tiroid
yang membesar.
3) Lakukan palpasi pada vena jugularis untuk melihat
tekanannya juga untuk melihat apakah vena jugularis tersebut mengembang
secara nyata
4) Lakukan inspeksi dan palpasi pada leher adakah
pembesaran kelenjar limfe. Bila ada tentukan ukuran, bentuk, mobilitas
dan konsistensi.
m. Lakukan pemeriksaan pada dada dengan cara :
1) Lakukan inspeksi apakah pola pernafasan normal. Adakah tanda-tanda ketidaknyamanan bernafas.
2)
Lakukan auskultasi pada dinding thoraks dengan menggunakan stetoskop
yaitu pasien diminta untuk bernafas cukup dalam dengan mulut terbuka
lalu letakkan stetoskop secara sistematis dari atas ke bawah dengan
membandingkan antara kiri dan kanan.
3) Lihat bentuk payudara, kesimetrisan, adanya benjolan atau tidak, bentuk puting susu, areola mamae.
n. Lakukan inspeksi dan palpasi pada daerah ketiak (lihat adakah benjolan atau pembesaran kelenjar getah bening.
1. Lakukan pemeriksaan pada abdomen dengan cara :
1)
Lakukan inspeksi untuk mengamati bentuk abdomen membusung atau datar,
umbilikus menonjol/tidak, adakah bayangan bendungan vena dikulit
abdomen, apakah ada benjolan/massa, strie, warna, ketebalan lemak.
2)
Lakukan auskultasi dengan cara meletakkan stetoskop pada daerah
epigastrium dan 4 kuadran abdomen, lalu dengarkan periltastik usus
(normal 5-35)
3) Lakukan palpasi, sebelumnya menanyakan kepada pasien
adakah bagian perut yang sakit, bila ada maka bagian tersebut dipalpasi
terakhir. Melakukan palpasi abdomen dimulai dari palpasi umum di
seluruh dinding abdomen untuk mencari tanda nyeri umum (peritonitis,
pankreatitis). Lalu cari dengan perabaan ada/tidak massa, benjolan
(tumor). Melakukan pemeriksaan turgor kulit, lalu melakukan palpasi
berikut ini :
a) Lakukan palpasi hepar dengan menggunakan jari tangan
kanan dimulai dari kuadran kanan bawah berangsur-angsur naik mengikuti
irama nafas dan gembungan perut serta berusaha merasakan sentuhan tepi
hepar pada tepi jari telunjuk. Bila normal maka hepar tidak teraba.
b)
Lakukan palpasi lien dengan cara bimanual dimana jari-jari tangan kiri
mengangkat dengan cara mengait dinding perut kiri atas dari arah
belakang, sedangkan tangan kanan berupaya merapa lien (bila normal maka
tidak akan teraba).
c) Lakukan perkusi abdomen dengan cara mengetuk,
jari tengah tangan kiri ditempelkan di dinding abdomen, massa padat atau
cair akan menimbulkan suara pekak.
d) Lakukan perkusi ginjal
didinding abdomen belakang pada sudut costo vertebral dengan dialasi
telapak tangan kiri, maka kita lakukan perkusi dengan sisi ulnar kepalan
tangan kanan.
2. Lakukan pemeriksaan ekstremitas dengan cara :
1)
Lakukan inspeksi pada ekstremitas adakah edema, bila ada maka lakukan
pemeriksaan dengan penekanan pada daerah yang dianggap ada edema, bila
ada cekungan maka hal tersebut menandakan adanya edema.
2) Lakukan inspeksi adakah varises
3) Melakukan perkusi
a) Reflek bisep
Pegang
lengan pasien yang disemifleksikan sambil menempatkan ibu jari diatas
tendon otot biseps ibu jari kemudian diketok, hal ini dapat
mengakibatkan gerakan fleksi lengan bawah, apabila ada kontraksi
menandakan bahwa refleksi otot baik.
b) Reflek trisep
Pegang
lengan bawah pasien dalam posisi semi fleksi. Setelah itu diketok pada
tendon insersim trisep. Yang berada sedikit diatas olekranon. Apabila
lengan bawah mengadakan gerakan ekstensi dan ada kontraksi menendakan
bahwa reflek otot baik.
c) Ekstremitas bawah
Tungkai difleksikan
dan digantung, misalnya pada tempat tidur. Kemudian diketuk pada tendon
musculus kuadriceps femoris, dibawah atau diatas patella, biasanya
dibawah patella, apabila ada kontraksi berarti reflek otot baik.
3. Periksa punggung pasien, inspeksi adakah kelainan pada spina, bagaimana bentuk bujursangkar michelis
4. Lakukan pemeriksaan genetalia dan kelenjar limfe inguinal dimana:
1) Melakukan palpasi pada kelenjar limfe, apakah teraba membesar atau nyeri
2)
Melakukan inspeksi pada vulva secara keseluruhan adakah prolapsus
uteri, benjolan pada kelenjar bartolini, pengeluaran pervaginam
(sekret), amati warna, bau, nyeri.
5. Lakukan pemeriksaan pada anus
bersamaan dengan pemeriksaan genetalia dengan melakukan inspeksi untuk
mengetahui adakah hemoroid, fistula dan kebersihan.
6. Rapikan pasien
7. Bereskan alat
8. Lepas sarung tangan
9. Cuci tangan
10. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu
11. Lakukan dokumentasi tindakan dan hasil pemeriksaan
0 komentar:
Posting Komentar